Minggu, 21 Maret 2021

Corruption Perceptions Index

                Indeks Persepsi Korupsi (CPI) adalah indeks yang diterbitkan setiap tahun oleh Transparency International yang berbasis di Berlin sejak 1995 yang memberi peringkat negara-negara berdasarkan tingkat korupsi sektor publik yang mereka rasakan, sebagaimana ditentukan oleh penilaian ahli dan survei opini. Corruption Perceptions Index (CPI) umumnya mendefinisikan korupsi sebagai "penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi".

            Pada tahun 2020 negara yang berhasil menjadi puncak adalah New Zealand dan Denmark yang berada pada peringkat 1 dengan nilai 88, kemudian disusul oleh Finland, Switzerland, dan Singapore.

            Indonesia sendiri pada tahun 2019 mengalami penurunan dari peringkat 85 menjadi peringkat 102 pada tahun 2020, dengan perolehan nilai yang berbeda yaitu 40 pada tahun 2019 dan 37 pada tahun 2020. Negara dengan peringkat yang sama dan nilai yang sama dengan Indonesia yaitu Gambia.

            Dari hasil survei ini dapat dijadikan sebagai rujukan bagi para pimpinan instansi dan Lembaga, serta para penegak hukum di tanah air untuk lebih memperkuat upaya dalam memerangi penyakit korupsi yang menjadi musuh utama bagi tercapainya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

 

Sumber :

https://www.transparency.org/en/cpi/2020/index/nzl

 

Global Corruption Barometer

            Global Corruption Barometer (GCB) merupakan survei mengenai opini publik terkait korupsi dan praktik suap berdasarkan persepsi dan pengalaman masyarakat di masing-masing negara, salah satunya adalah Indonesia. Melalui Barometer Korupsi Global kami, puluhan ribu orang di seluruh dunia ditanyai tentang pandangan dan pengalaman mereka, menjadikannya satu-satunya survei opini publik di seluruh dunia tentang korupsi. Dari suap hingga penggunaan koneksi pribadi, dari pembelian suara hingga pemerkosaan, korupsi mengambil banyak bentuk di Asia.

            Dalam Barometer Korupsi Global (GCB) terbaru kami - Asia, warga negara sangat sadar akan korupsi di seluruh kawasan: 74 persen dari 20.000 peserta survei percaya bahwa korupsi pemerintah adalah masalah besar di negara mereka, dan 1 dari 5 orang yang menggunakan layanan publik dalam 12 bulan sebelumnya membayar suap.

Sebagai salah satu survei terbesar tentang korupsi dan penyuapan di kawasan ini, untuk pertama kalinya GCB Asia menyoroti pembelian suara seputar pemilu, pemerkosaan atau penyalahgunaan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan atau keuntungan seksual, dan penggunaan pribadi. koneksi dalam mengakses layanan publik seperti perawatan kesehatan atau pendidikan.

            Hasil GCB Indonesia dilakukan pada periode 15 Juni sampai 24 Juli 2020 yang dilakukan via telepon melalui metode Random Digital Dialing (RDD) dengan menggunakan kontrol kuota sebagai pendekatan sampelnya mengingat kondisi pandemi Covid-19. Hasil di Indonesia melibatkan 1000 responden dengan usia di atas 18 tahun yang turut melibatkan latar belakang pendidikan, gender, dan lokasi. Komposisi responden di Indonesia terdiri dari 50,3% perempuan dan 49,7% laki-laki serta persentase kelompok usia terbanyak 38,2% dalam rentang usia 26-35 tahun. Hasil GCB ini memiliki margin of error +/- 3,1 poin persentase pada tingkat kepercayaan 95 persen.

            Guna memberikan informasi lebih luas ke publik mengenai hasil dari GCB Indonesia 2020, Transparency International Indonesia mengadakan Global Corruption Barometer 2020 Indonesia Webinar Series dengan mengahadirkan penanggap dari Kantor Staf Presiden dan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia.

 

Sumber :

https://www.transparency.org/en/gcb

https://ti.or.id/global-corruption-barometer-2020-indonesia/

https://www.transparency.org/en/gcb/asia/asia-2020

 

 

Bride Payers Index

            Bride Payers Index atau Indeks Pembayar Suap adalah klasifikasi dari 30 negara pengekspor, berdasarkan tempat pemberian suap oleh perusahaan, kepada pihak-pihak di luar negara asal mereka. Survei tersebut meneliti pemberian suap oleh perusahaan yang berbasis di salah satu dari 30 negara pengekspor utama (di tingkat regional atau global).

            Indeks ini didasarkan pada Executive Opinion Survey (EOS) yang dilakukan oleh World Business Forum. Forum Bisnis Dunia bertanggung jawab atas koordinasi penelitian dan pengendalian kualitas data, tetapi Forum mengandalkan jaringan lembaga yang melakukan penelitian di tingkat lokal. Mitra Forum termasuk departemen bisnis universitas nasional, pusat penelitian independen dan / atau organisasi bisnis.

            BPI 2011 di Indonesia mencatat skor BPI 7,1, di bawah Russia, China dan Mexico. Indonesia sebagai peringkat keempat terbawah negara yang terdaftar pengusaha yang gemar memberi suap untuk memuluskan urusan bisnisnya dalam transaksi bisnis di luar negeri. Bribe payer index (BPI) merupakan hasil survei yang dilakukan secara berkala oleh Transparency International. Survei BPI dilakukan terhadap 28 negara yang secara kumulatif berperan signifikan terhadap perekonomian dunia. Responden dari survei ini adalah pelaku bisnis dari 28 negara terpilih. Para responden diminta untuk memberikan penilaian tentang seberapa sering mereka melakukan suap di negara-negara, di mana responden tersebut memiliki hubungan bisnis.

            Dan 5 negara yang telah membayar lebih sedikit suap pada Bride payer index (BPI) 2011 yaitu Netherlands dan Switzerland yang memilki nilai yang sama pada BPI 2011 yaitu 8,8, belgium yang memiliki nilai BPI 8,7, germany dan japan yang memliki nilai yang sama pada BPI 2011 yaitu 8,6. 

 

Sumber :

https://www.transparency.org.ro/en/tiropage/bribe-payers-index

https://www.transparency.org.ro/politici_si_studii/indici/ipm/2011/IPM2011_EN.pdf

 

Political and Economic Risk Consultancy

            The Political & Economic Risk Consultancy (PERC) Limited adalah perusahaan konsultan yang mengkhususkan diri dalam menyediakan informasi dan analisis bisnis strategis untuk perusahaan yang melakukan bisnis di Asia Timur dan Tenggara. PERC membuat serangkaian laporan risiko di negara-negara Asia, memberikan perhatian khusus pada variabel sosial-politik penting seperti korupsi, risiko hak kekayaan intelektual, kualitas tenaga kerja, dan kekuatan dan kelemahan sistemik lainnya dari masing-masing negara Asia.

            Menurut Asian Intelligence Report yang dirilis tahun 2017, persepsi tentang korupsi di Asia rata-rata mengalami peningkatan dibandingkan dengan satu tahun lalu. Di bawah ini adalah bagan yang menunjukkan bagaimana keadaan negara lain. Nilai diskalakan dari nol hingga 10, dengan nol sebagai nilai terbaik dan 10 adalah yang terburuk.

            Hasil survei PERC yang mengatakan Indonesia sebagai peringkat ke tiga terburuk dengan nilai 7,57. Survei itu akan menjadi cermin bagi upaya reformasi birokrasi di Indonesia.

            PERC meranking negara-negara di Asia dalam hal birokrasi dimana nilai 10 merupakan nilai terburuk. Urutan pertama adalah Cambodia (8,13), Vietnam (7,90), Indonesia (7,57), India (7,57), Thailand (7,13), China (7,08), Philipines (6,85), Malaysia (6,78), South Korea (6,63), Macao (6,50), Taiwan (5,75), USA (5,54).

            Sementara Singapore, Australia, Japan, dan Hong Kong  dinilai memiliki birokrasi yang paling efisien. Masing-masing memperoleh skor (1,90), (2,50), (3,55), dan (4,38).

 

Sumber :

https://www.cpib.gov.sg/research-room/political-economic-risk-consultancy

 

 

Global Competitiveness Index

                Laporan Daya Saing Global atau Global Competitiveness Report adalah laporan tahunan dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum). Laporan ini mengenai kemampuan negara-negara untuk menyediakan kemakmuran tingkat tinggi bagi warga negaranya. Hal ini tergantung dari seberapa produktif sebuah negara menggunakan sumber daya yang tersedia. Indeks ini digunakan oleh banyak kalangan akademisi.

            Tren independensi peradilan di negara-negara G20 dan di negara-negara maju yang besar, 2009–2020 :



            Persepsi tentang independensi peradilan menurun sekitar 4,6% di negara G20 sejak    Global Krisis Keuangan. . Ekonomi G20 yang termasuk dalam kumpulan data adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Federasi Rusia, Saudi Arab, Afrika Selatan, Turki, Inggris Raya dan Amerika Serikat.

Negara-negara maju yang besar termasuk Australia, Kanada, Jerman, Prancis, Inggris Raya, Italia, Jepang, Republik Korea dan Amerika Serikat.

           

            Tren efisiensi kerangka hukum dalam peraturan yang menantang di G20 dan di negara-negara maju yang besar, 2009-2020



                Begitu pula dengan efisiensi kerangka hukum dalam indikator regulasi yang menantang, yang mengukur sejauh mana perusahaan dapat melakukannya secara efektif menyelesaikan perselisihan dengan otoritas publik, menurun 7,9% di negara-negara G20 dari 2009-2020.

            Ekonomi maju yang besar termasuk Australia, Kanada, Jerman, Prancis, Inggris Raya, Italia, Jepang, Republik Korea dan Amerika Serikat. Sedangkan ekonomi G20 yang termasuk dalam kumpulan data adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Federasi Rusia, Saudi Arab, Afrika Selatan, Turki, Britania Raya dan Amerika Serikat.

 

Tren transparansi dalam mengamankan kontrak publik, ekonomi tertentu, 2008-2020



             Aspek kedua kualitas kelembagaan dimana persepsi para pemimpin bisnis tetap ada yang terus-menerus rendah secara global atau menurun adalah transparansi. Misalnya, di beberapa negara maju dan baru muncul negara, transparansi dalam mengamankan kontrak publik telah berada dalam tren menurun seperi Canada, Amerika Serikat, Germany, Swden, dan Afrika Selatan. 

            Pada Global Ocean Health Index Score dari tahun 2015-2019 Indonesia berada pada peringkat 137 dari 221 negara di dunia. Nilai yang dimiliki pada tahun 2015 yaitu 65 %, tahun 2016 naik 1% menjadi 66%, pada tahun 2017 turun 1% menjadi 65%, dan pada tahun 2018-2019 sama dengan tahun 2017 yaitu 65%. 

 





Sumber : 
http://www.oceanhealthindex.org/region-scores/annual-scores-and-rankings
http://www3.weforum.org/docs/WEF_TheGlobalCompetitivenessReport2020.pdf
https://www.weforum.org/reports/the-global-competitiveness-report-2020

nitanuraul . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates