Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
A.
Pengertian
sistem
Sistem
adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma)
dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
B. Sistem ekonomi dan sistem politik
Sistem ekonomi adalah suatu
sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan
seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi
terdiri atas unsure manusia sebagai subjek, barang-barang ekonomi sebagai objek
dan seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan
berekonomi. Perangkat kelembagaan dimaksudkan meliputi lembaga-lembaga ekonomi
formal maupun informal, cara kerja, mekanisme hubungan, hukum atau peraturan
perekonomian serta kaidah atau norma lain yang dipilih atau diterima oleh
masyarakat.
Dalam perangkat kelembagaan
terdapat kebiasaan, perilaku, dan etika masyarakat yang diterapkan dalam
berbagai aktivitas yang berkenaan dengan pemanfaatan sumberdaya bagi pemenuhan
kebutuhan. Dan sebuah sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsure
dalam suatu suprasistem kehidupan masyarakat dan juga termasuk bagian dari
kesatuan ideology kehidupan bermayrakat di suatu Negara. Pelaksanaan suatu
sistem ekonomi tertentu disebuah Negara akan berjalan mulus jika lingkungan
kelembagaan masyarakatnya mendukung.
Sedangkan, sistem politik adalah
kumpulan pendapat-pendapat dan lain-lain yang membentuk satu kesatuan yang
berhubung-hubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur hubungan antara
individu satu sama lainnya atau dengan negara dan hubungan negara dengan
negara.
Menurut Gabriel A.
Almond, sistem politik memiliki beberapa cirri-ciri seperti; semua sistem
politik termasuk yang paling sederhana mempunyai kebudayaan politik, semua
sistem politik menjalankan fungsi-fungsi yang sama walaupun tingkatanya
berbeda-beda yang ditimbulkan karena perbedaan struktur, semua struktur politik
baik pada masyarakat yang primitif maupun modern melaksanakan banyak fungsi dan
semua sistem politik adalah sistem campuran dalam pengertian kebudayaan. Sistem
politik juga memiliki beberapa komponen seperti; kultur, struktur, kelompok,
kepemimpinan serta kebijakan.
Benang merah hubungan antara
sistem ekonomi dengan sistem politik adalah, sebagai berikut:
1.
Liberalisme
(liberal) dengan Komunisme (komunis), konteksnya adalah ideology politik.
2.
Demokrasi
(demokratis) dengan Otokrasi (otoriter), konteksnya adalah rejim pemerintahan
(cara pemerintah).
3.
Egalitarianism
(egaliter) dengan Etatisme (etatis), konteksnya adalah penyelenggaraan
kenegaraan.
4.
Desentralisme
(desentralistis) dengan Sentralisme (sentralistis), konteksnya adalah struktur
birokrasi.
5.
Kapitalisme
(kapitalis) dengan Sosialime (sosialis), konteksnya adalah ideology ekonomi.
6.
Mekanisme
Pasar dengan Perencanaan Terpusat, konteksnya adalah pengelolaan ekonomi.
Sistem ekonomi suatu Negara bersifat khas, sehingga dapat dibedakan dari
sistem yang berlaku atau diterapkan di Negara lain, berdasarkan beberapa sudut
tinjauan, yakni :
a.
Sistem
pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi.
b.
Keleluasaan masyarakat
untuk saling berkompetisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas
prestasi kerjanya.
c.
Kadar
peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan, dan merencanakan kehidupan
bisnis dan perekonomian pada umumnya.
C.
Sosialisme dan Kapitalisme
a) Sistem Ekonomi Sosialisme
Sosialisme adalah suatu sistem
perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.
Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian
negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng, dan lain
sebagainya.
Sistem ekonomi sosialisme adalah
suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk
memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas
demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih
baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem Sosialis ( Socialist Economy)
berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila
berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu
atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan
kepemilikan sosial.
Prinsip Dasar Ekonomi Sosialisme :
Ø Pemilikan
harta oleh negara
Ø Kesamaan
ekonomi
Ø Disiplin
Politik
Ciri-ciri Ekonomi Sosialisme:
1. Lebih
mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
2. Peran
pemerintah sangat kuat
3. Sifat
manusia ditentukan oleh pola produksi
b) Sistem Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem
perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual barang,
menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut
ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam
ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalisme
setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua
orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua
orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan
berbagai cara.
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalisme :
1. Pengakuan
yang luas atas hak-hak pribadi
2. Perekonomian
diatur oleh mekanisme pasar
3. Manusia
dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann
(keuntungan) sendiri
4. Paham
individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme)
Perbedaan Konsep Ekonomi
Kapitalisme, dan Sosialisme
Konsep
|
Kapitalisme
|
Sosialisme
|
Sumber
kekayaan
|
Sumber
kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
|
Sumber
kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
|
Kepemilikan
|
Setiap
pribadi di bebaskan untuk memiliki semua kekayaan yang di peroleh nya
|
Sumber
kekayaan di dapat dari pemberdayaan tenaga kerja (buruh)
|
Tujuan
Gaya hidup perorangan
|
Kepuasan
pribadi
|
Ke
setaraan penghasilan di antara kaum buruh
|
Jadi, tabel di atas menerangkan 2 konsep sistem per
ekonomian yaitu: Kapitalisme, dan Sosialisme.
Konsep dari ekonomi kapitalisme
sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh dengan cara bekerja
keras di mana setiap perorangan boleh memiliki kekayaan yang tiada batas, untuk
mencapai tujuan hidupnya. Dalam sistim ekonomi kapitalisme perusahaan di miliki
oleh perorangan. Terjadi nya pasar (market) dan terjadinya demand and supply
adalah ciri khas dari ekonomi kapitalisme. Keputusan yang diambil atas isu yang
terjadi seputar masalah ekonomi sumbernya adalah dari kalangan kelas bawah yang
membawa masalah tersebut ke level yang lebih atas.
Dan konsep ekonomi sosialisme,
sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan
tenaga kerja (buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya.
Dalam sistem Sosialisme, semua Bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh
Negara. Tidak terciptanya market (pasar) dan tidak terjadinya supply dan
demand, karena Negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata.
Perumusan masalah dan keputusan di tangani langsung oleh negara.
D.
Persaingan
terkendali
Kompetisi
untuk memperbaiki taraf kehidupan, baik antarindividu maupun antarbadan-usaha,
pemerintah tidak membatasi pilihan seseorang untuk memasuki bidang pendidikan/keahlian
yang diminatinya. Pemerintah turut mengatur penyediaan bidang pendidikan/
keahlian, berdasarkan proyeksi kebutuhan. Jadi, tidak sepenuhnya dilepas kepada
pihak swasta.
Pemerintah
juga mengendalikannya dengan membaca prioritas-prioritas bidang usaha, termasuk
juga prioritas lokasi usaha. Dalam hal penerimaan imbalan atas prestasi kerja,
juga sangat terbuka peluang bagi setiap pekerja/pemodal untuk mendapatkan
imbalan melebihi sekedar kebutuhannya. Justru pemerintah mengatur ketentuan upah
minimum bagi pekerja, agar memenuhi standar kebutuhan hidup minimum yang layak.
Kesimpulannya
adalah, bahwa iklim persaingan berekonomi dan kompetisi berbisnis di Indonesia
bukanlah persaingan yang bebas-lepas, melainkan persaingan yang
terencana-terkendali. Untuk mengetahui sistem ekonomi yang dianut oleh suatu
negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktornya.
Sistem ekonomi Indonesia (sistem
persaingan terkendali);
·
Bukan kapitalis dan bukan sosialis.
Indoensia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber
ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai
dengan UUD 45.
·
Pengakuan terhadap kompetisi antar
individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari
keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan,
persaingan, dan membuka prioritas usaha.
·
Pengakuan terhadap penerimaan imbalan
oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencari keuntungan.
Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
·
Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya
percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN
dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan
wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
E.
Kadar Kapitalisme
dan Sosialisme
Unsur
kapitalisme dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia dapat
dilihat dari sudut berikut ini:
a) Pendekatan
faktual struktural yakni menelaah peranan pemerintah dalam perekonomian
Pendekatan
untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah menggunakan kesamaan Agregat
Keynesian.
Y = C + I + G + (X-M)
Y adalah pendatan nasional.
Berdasarkan
humus tersebut dapat dilihat peranan pemerintah melalui variable G (pengeluaran
pemerintah) dan I (investasi yang dilakukan oleh pemerintah) serta (X-M) yang
dilakukan oleh pemerintah.
Pengukuran
kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan pemerintah secara sektoral
terutama dalam pengaturan bisnis dan penentuan harga. Pemerintah hampir
mengatur bisnis dan harga untuk setiap sector usaha.
b) Pendekatan
sejarah yakni menelusuri pengorganisasian perekonomian Indoensia dari waktu ke
waktu.
Berdasarkan sejarah, Indonesia dalam pengeloaan ekonomi tidak pernah
terlalu berat kepada kapitalisme atau sosialisme.
Percobaan untuk mengikuti sistem kapitalis yang dilakukan oleh
berbagai kabinet menghasilkan keterpurukan ekonomi hinggá akhir tahun 1959.
Percobaan untuk mengikuti sistem sosialis yang dilakukan oleh
Presiden I menghasilkan keterpurukan ekonomi hiinggá akhir tahun 1965.
Sumber :